BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dunia barat pada zaman sekarang dibanding dengan dunia barat
pada zaman dahulu sangat berbeda jauh. Karena pada zaman sebalum terjadinya
sebuah kejadian luar biasa yang kita kenal dengan renaissance, dunia barat dalam
keadaaan gelap gulita (Dark Age) tanpa ada cahaya pengetahuan sedikitpun.
Perkembangan ilmu pengetahuan sangat dibatasi oleh gereja, sehingga pada masa
itu, manusia berfikir secara sempit dan terbatas oleh aturan-aturan gereja.
Dapat kita bayangkan bahwa [ada zaman itu pemikiranb manusia tidak dapat
berkembang bebas dan maju dengan pesat.
Akan tetapi, oaring eropa semakin
mengerti akan pentingnya ilmu pengetahuan dan mencoba untuk melepaskan diri
dari belenggu gereja. Gerakan seperti ini semakain menguat dan berkembang
dnegan pesat setelah mereka sadar akan pentingnya ilmu pengetahuan. Karena
dengan ilmu pengetahuan mereka dapat menuju suatau masa yang lebih baik dan
lebih meju. Denban kesadaaran inilah mereka membuka halaman baru sejarah dan
menutup masa kegelepan yang selama ini telah mengikat dan membatasi kemajuan
mereka.
Gerakan renaissance merupakan
sebuah gerakan yang sanat berpengaruh dalam perkembangan dan kemajuan manusia
pada zaman itu hingga zaman sekarang. Dengan adanya gerakan ini manusia
mempunyai kebebasan dalam mengembangkan diri dalam segala aspek dan segi tidak
hanya dalam segi keagamaan saja, tetapi juga dalam segi ilmu pengetahuan, seni,
budaya, penjelajahan, filsafat, dan berbagai macam disiplin ilmu lainnya. Pada
zaman ini pula berkembang faham-faham pemikiran yang akan mempengaruhi bentuk
pemikiran manusia pada zaman mendatang. Faham-faham itu meliputi rasionalisme, empirisme, idealisme, materealisme, dan
posotivisme.
Begitu beasarnya pengaruh renaissance dalam kemajuan
peradaban manusia sehingga kita diruntut untuk dapat memahami semangat dan
spirit yang ada pada gerakan ini, sehingga kita tidak hanya mengapresiasi
gerakan tersebut, tetapi mampu mengaplkikasikan semanagat dan spirit itu
dalam kehidupan kita sehari-hari menuju zaman yang lebih baik.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini
dapat kita bagi dalam 2 tujuan besar yaitu Main Purpose(tujuan Umum) dan Special Purpose (tujuan khusus).
Tujuan umum dari penulisan makalah ini adalah mahasiswa dapat memahami dengan
seksama pengertian dari Piagam Madinah sehingga dapat berfikir secara logis
serta dapat mengambil kesimpulan dengan obyektif . Sedangkan tujuan khusus dari
penulisan malakah ini adalah sebagai berikut:
1. Pembaca dapat
mengetahui latar belakang terjadinya Renaissance
2. Pembaca dapat
mengetahui tokoh-tokoh Zaman Renaissance
3. Pembaca dapat
mengetahui dampak Renaisssance
1.3 Rumusan Masalah
Dalam makalah ini akan membahas
rumusan masalah sebagi berikut:
1. Latar belakang
terjadinya Renaissance
2. 2. Tokoh-tokoh zaman Renaissance
3. Dampak Renaisssance
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Latar Belakang Terjadinya
Renaissance
Middle Age merupakan zaman dimana Eropa sedang
mengalami masa suram. Berbagai kreativitas sangat diatur dan dibatasi oleh gereja.
Dominasai gereja sangat kuat dalam berbagai aspek kehidupan. Agama Kristen
sangat mempengaruhi berbagai kebijakan yang dibuat oleh pemerintah. Seolah raja
tidak mempunyai kekuasaan, justru malah gerejalah yang mengatur pemerintahan.
Berbagai hal diberlakukan demi kepentingan gereja, tetapi hal-hal yang
merugikan gereka akan mendapat balasan yang sangat kejam. Contohnya, pembunuhan
Copernicus mengenai teori tata surya yang menyebutkan bahwa matahari pusat dari
tata surya, tetapi hal ini bertolak belakang dengan gereja sehingga Copernicus
dibunuhnya.
Pemikiran manusia pada Abad Pertengahan ini mendapat doktrinasi
dari gereja. Hidup seseorang selalu dikaitkan dengan tujuan akhir (ekstologi).
Kehidupan manusia pada hakekatnya sudah ditentukan oleh Tuhan. Maka tujuan
hidup manusia adalah mencari keselamatan. Pemikiran tentang ilmu pengetahuan
banyak diarahkan kepada theologi. Pemikiran filsafat yang berkembang pada masa
itu sanagat di pengaruhi oleh gereja sehingga lahir filsafat scholastik[1] yaitu suatu
pemikiran filsafat yang dilandasi pada agama dan untuk alat pembenaran agama.
Oleh karena itu disebut Dark Age atau Zaman
Kegelapan.
Dengan adanya berbagai pembatasan
yang dilakukan pihak pemerintah atas saran dari gereja maka timbulah sebuah
gerakan kultural, pada awalnya merupakan pembaharuan di bidang kejiwaan,
kemasyarakatan, dan kegerejaan di Italia pada pertengahan abad XIV. Sebelum
gereja mempunyai peran penting dalam pemerintahan, golongan ksatria hidup dalam
kemewahan, kemegahan, keperkasaan dan kemasyuran. Namun, ketika dominasi gereja
mulai berpengaruh maka hal seperti itu tidak mereka peroleh sehingga timbullah
semangat renaissance. Gerakan ini juga merupakan keinginan ksatria untuk
mengembalikan kejayaan mereka seperti masa lalu, sehingga mereka dapat hidup
dengan penuh kehormatan dan kejayaaan.
Zaman Renaisans adalah zaman kelahiran-kembali
(Renaissance, bahasa Perancis) kebudayaan Yunani-Romawi di Eropa pada abad ke-15 dan ke-16 M. Sesudah
mengalami masa kebudayaan tradisional yang sepenuhnya diwarnai oleh ajaran
kristiani.[2]
Zaman renaissance ini sering juga di sebut sebagai zaman
humanisme. Maksud ungkapan ini adalah manusia diangkat dari abad pertengahan.
Pada abad pertengahan itu manusia dianggap kurang dihargai sebagai manusia.
Kebenaran diukur berdasarkan ukuran dari gereja (kristen), bukan menurut ukuran
yang dibuat oleh manusia. Humanisme menghendaki ukuran haruslah dari manusia.
Karena manusia mempunyai kemampuan berfikir, maka humanisme
menganggap manusia mampu mengatur dirinya dan dunia. Jadi ciri utama
renaissance adalah humanisme, individualisme lepas dari Agama
(tidak mau di atur oleh agama), empirisme (zaman kebebasan
dalam pengembangan ilmu pengetahuan) dan rasionalisme (kebebasan dalam
mengembangkan fikiran).[3]
Menurut Ernst Gombrich munculnya
renaissance sebagai suatu gerakan kembali di dalam seni, artinya bahwa
renaissance tidak dipengaruhi oleh ide-ide baru. Misalnya, gerakan
Pra-Raphaelite atau Fauvist merupakan gerakan kesederhanaan primitif setelah
kekayaan gaya Gotik Internasional yang penuh hiasan.
Menurut Prancis Michel De Certeau renaissance muncul karena
bubarnya jaringan-jaringan sosial lama dan pertumbuhan elite baru yang
terspesialisasi sehingga gereja berusaha untuk kembali mendesak kendali dan
manyatukan kembali masyarakat lewat pemakaian berbagai teknik visual dengan
cara-cara mengadakan pameran untuk mengilhami kepercayaan, khotbah-khotbah
bertarget dengan menggunakan citra-citra dan teladan-teladan dan sebagainya
yang diambil dari pemikiran budaya klasik sehingga dapat mempersatukan kembali
gereja yang terpecah-belah akibat skisma (perang agama).
Renaissance muncul dari timbulnya kota-kota dagang yang makmur
akibat perdagangan mengubah perasaan pesimistis (zaman Abad
Pertengahan) menjadi optimistis. Hal ini juga
menyebabkan dihapuskannya sistem stratifikasi sosial masyarakat agraris yang
feodalistik. Maka kebebasan untuk melepaskan diri dari ikatan feodal menjadi
masyarakat yang bebas. Termasuk kebebasan untuk melepaskan diri dari ikatan
agama sehingga menemukan dirinya sendiri dan menjadi fokus pada kemajuan diri
sendiri. Antroposentrisme menjadi pandangan
hidup denganhumanisme menjadi pegangan sehari-hari. Selain
itu adanya dukungan dari keluarga saudagar kaya semakin menggelorakan semangat Renaissance sehingga menyebar
ke seluruh Italia dan Eropa.[4]
2.2 Tokoh-tokoh Zaman Renaissance
Setiap gerakan baik besar atau kecil akan menghasilkan
tokoh-tokoh yang tidak akan lepas dari sejarah pergerakan tersebut. Begitu pula renaissance, gerakan yang mampu
mengubah cara berfikir eropa menjadi lebih maju dan modern juga mempunyai tokoh
yang harus kita ketahui bersama. Pada zaman renaissance terdapat tokoh di
berbagai bidang, baik itu di bidang seni dan budaya, ilmu pengetahuan, penjelajahan,
ataupun di bidang filsafat. Diantara tokoh-tokoh tersebut adalah:
1. 1. Niccollo Machiavelly
Machiavelly lahir pada tahun 1469 di Florence, meninggal dunia
tahun 1527 pada umur 58 tahun, ayahnya adalah seorang ahli hukum, tergolong
anggota keluarga terkemuka tetapi tidak begitu berada. Machiavelly
hidup pada saat puncak kejayaan renaisaans di Italia, dan pada saat itu italia
masih terbagi-bagi dalam negara-negara kecil, berbeda dengan negara yang
bersatu seperti Prancis, Spanyol atau Inggris. Karena itu tidak mengherankan
jika pada masa ini Italia lemah secara militer meskipun briliant dalam segi kultur.
Di kala Michiavelly muda, Florence
diperintah oleh penguasa Medicine yang mashur, Lorenzo. Setelah Lorenzo
meninggal dunia tahiun 1492, beberapa tahun kemudian penguasa Medicini diusir
dari Florence. Florence menjadi Republik (Republic Forentine). Pada tahun 1498,
Machiavelli yang berumur dua puluh sembilan tahun, memperoleh kedudukan tinggi
di pemerintahan sipil Florence. Selama empat belas tahun setelah itu dia
mengabdi kepada Republik Florentine dan terlibat dalam berbagai misi diplomasi
atas namanya, melakukan perjalanan ke prancis, jerman, dan di dalam negeri
italia.
Tahun 1512, Repuplik Forentine
digulingkan dan penguasa Medicine kembali memegang tampuk kekuasaan,
Machiavelly di pecat dari posisinya, dan di tahun berikutnya dia ditahan atas
tuduhan terlibat dalam komplotan melawan penguasa Medicine. Meski disiksa ia
tetap bertahan menyatakan tidak bersalah dan akhirnya di bebaskan pada tahun
itu juga. Sesudah itu ia pensiun dan berdiam di sebuah perkebunan kecil
di San Casiano, tidak jauh dari Florence.
Semasa hidupnya, Machiavelly menulis
beberapa buku, yaitu;
1. The prince(sang pangeran), karya paling
monumental di tulis pada tahun 1513
1. The discources upon the first ten books of titus livius (pembicaraan terhadap
sepuluh buku
pertama tius livius).
1. Lorenzo Valla (1405-1457)
Lahir di Roma pada tahun 1405 dari keluarga ahli hukum. Salah
satu ungkapannya yang sangat terkenal adalah Mengorbankan hidup demi kebenaran dan keadilan adalah
jalan menuju kebajikan tertinggi, kehormatan tertinggi dan pahala tertinggi. Hasil karyanya
antara lain adalahDe volupte (kesenangan) yang terbit pada tahun
1440, yang berisi kekagumannya pada etika Stoisisme yang mengajarkan pentingnya
manusia itu mati raga (askese) dalam rangka mendapatkan keselamatan jiwa.
Buku yang berjudul De Libero
erbitrio (keinginan bebas) yang mengatakan individualitas manusia
berakar pada kebesaran dan keunikan manusia, khususnya kebebasan sehingga
kehendak awal Sang Pencipta tidak membatasi perbuatan bebas manusia dan tidak
meniadakan peran kreatif manusia dalam sejarahnya. Judul buku De falso credita et ementita Constantini donation
declamation berisi tentang
donasi hadiah kepada Sri Paus oleh Kaisar Constantinus sebenarnya palsu sebab
dari sudut bahasa donasi itu jelas bukan gaya bahasa abad ke-4 melainkan abad
ke-8.[6]
3. Dante Alighiere (1265-1321)
Dante lahir pada tanggal 21 Mei 1265 di Firenze, berasala dari
keluarga kaya raya. Dia pernah menjadi prajurit Firenze, ingin negaranya dapat
merdeka dari pengaruh tiga kerajaan yang lebih besar yaitu Kepausan, Spanyol
dan Perancis. Dante mulai menjadi pengkritik dan penentang otoritas moral
Kepausan yang dinilai tidak adil dan tidak bermoral. Puncaknya dia tuangkan
dalam sebuah buku yang berjudul De
Monarchia (On Monarchy) yang berisi tentang kedudukan dan
keabsahan Sri Paus sebagai pemimpin spiritual tertinggi Gereja Katolik, mengapa
sekaligus menjadi raja dunia (Kerajaan Kepausan) yang otoriter. Hasil karya
Dante antara lain adalah La Vita
Nuova (The New Life) berisi tentang gambaran pertumbuhan cinta
manusia. Comedia yang ditulis ketika
dia berada dalam pengasingan panjang di Revenna. Buku ini berisi tentang
perjalanan jiwa manusia yang penuh kepedihan dalam perjalanan dari dunia ke
alam gaib. Tokoh utamanya adalah Virgilius (nama sastrawan dari zaman Romawi
kuno) yang setelah kematiannya harus melewati tiga fase yaitu inferno (neraka), purgatoria (pembersih jiwa),
danparadiso (surga).
4. Francesco Petrarca (1304-1374)
Lahir pada 20 Juli 1304 M di Tuscan. Ia belajar hukum di
Montpellier dan melanjutkan ke Universitas Bologna. Namun, ia lebih tertarik
pada seni sastra dan seni lukis. Dia seorang humanis yang mengagumi hal-hal
yang serba naturalis, polos dan apa adanya. Salah satu ungkapannya pada alam
dituangkan dalam karya lukis yang diberi nama Ikar.[7]
5. Boccacio
(1313-1375)
Giovani Boccacio lahir di Certaldo, Italia tahun 1313 dari
seorang pedangang yang berasal dari Firenze. Hasil karyanya antara lain cerita
epos seperti Thebaid atau Aenid, prosa seperti Ameto,puisi seperti Amoroso Visione dan Ninfale Fiesolan. Puncak karyanya Decamerome, karya sastra
lainnya De genealogis deorum
gentilium (On The Genealogy of God) yang tersusun dalam
15 jilid.[8]
6.
Michelangelo
Michelangelo Buonarroti Simoni
Lodovico di (6 Maret 1475 -18
Februari 1564), umumnya dikenal sebagai Michelangelo, adalah seorang Italia Renaisans pelukis, pematung, arsitek, penyair,
dan insinyur yang diberikan pengaruh yang tak tertandingi pada perkembangan seni Barat. Michelangelo
dianggap sebagai seniman terbesar dalam hidupnya, dan sejak itu ia telah
dianggap salah satu seniman terbesar sepanjang masa. Sejumlah karya-karyanya
baik di dalam bidang lukisan, patung, dan arsitektur masuk dalam peringkat
paling terkenal dalam keberadaan. Dua karya yang paling terkenal yang pernah ia
kerjakan adalah Pieta dan David , yang diukir sebelum ia menginjak
usia tiga puluh tahun. Karya lainnya adalah adegan dari kitab Kejadian pada langit-langit dan Penghakiman
Terakhir di dinding altar Kapel Sistina di Roma. Dan masih banyak lagi
karya-karyanya dalam bidang seni.[9]
7. Perugino
Ia lahir Pietro
Vannucci di Città della Pieve , Umbria , putra dari Cristoforo Vannucci;
julukannya sebagai ciri dari Perugia, kota utama
Umbria. Meskipun apa yang dinyatakan oleh penulis biografi Giorgio Vasari, yang menyebutkan
bahwa Vannucci adalah salah satu orang terkaya di kota itu. Dia paling mungkin
mulai belajar melukis di Perugia, dalam lokakarya lokal seperti orang-orang
dari Bartolomeo Caporali atau Fiorenzo di Lorenzo.
Perugino adalah salah satu praktisi awal Italia lukisan cat minyak. Beberapa karya
karyanya yang terkenal adalah Tondo (gambar lingkaran) di Musée du Louvre dari Perawan dan Anak Bertahta antara Orang Suci.[10]
8. Raphael
Raffaello Sanzio da Urbino (April 6 atau 28 Maret 1483 – April
6, 1520 [3] ), lebih dikenal
hanya sebagai Raphael, adalah seorang pelukis dan arsitek dari High Renaissance. Karyanya yang
dikagumi karena kejelasan bentuk dan kemudahan komposisi dan untuk pencapaian
visualnya dari Neoplatonisme ideal keagungan manusia. Bersama
dengan Michelangelo danLeonardo da Vinci, ia membentuk
trinitas tradisional guru besar pada masa itu. Raphael sangat produktif,
menjalankan lokakarya yang luar biasa besar, dan meskipun kematiannya pada usia
37 tahun, dia telah menghasilakan karya-karya yang fenomenal. Banyak dari
karya-karyanya yang ditemukan di Istana Apostolik di Vatikan, Karya yang
dikenal terbaik adalah Sekolah Athena di Vatikan Stanza della Segnatura.[11]
9. Sandro
Botticelli
Alessandro di Mariano di Vanni
Filipepi, lebih dikenal
sebagai Sandro Botticelli (1445 -17 Mei 1510)
adalah seorang pelukis Italia dari awal Renaissance. Dia berasal dari sekolah Florence di bawah perlindungan Lorenzo de ‘Medici, sebuah gerakan
yang Giorgio Vasari akan mencirikan kurang dari seratus
tahun kemudian sebagai ” zaman keemasan “, pikiran, cukup sesuai, ia
menyatakan di kepala Vita- nya Botticelli.
Reputasi Botticelli bertahan sampai akhir abad 19, sejak saat itu
karyanya telah dilihat untuk mewakili rahmat linear lukisan Renaisans Awal. Di
antara karya terbaik yang terkenal adalah Kelahiran Venus dan Primavera.[12]
10.Tiziano Vecelli
iziano Vecellio Tiziano Vecelli atau (1488/1490-27 Agustus 1576)
lebih dikenal sebagai Titianadalah seorang
pelukis Italia, anggota paling penting dari abad ke-16 sekolah Venesia . Dia lahir di Pieve di Cadore , dekat Belluno (dalam Veneto), di Republik Venesia. Selama hidupnya
dia sering disebut da Cadore, diambil dari tempat
kelahirannya.
Diakui sebagai “The Sun tengah Bintang Kecil” (mengingat
baris terakhir terkenal DanteParadiso ), Titian adalah salah satu pelukis
serba bias di Italia. Dia sanagt trerkenal dengan olah warna yang tanpa celah.
Memnag banayak yang mengatakan bahwa hasil lukisannya tidak sefenomenal Rafael
ataupun Leonardo da Vinci, akan tetapi olah warna dan goresan kuas yang
dihasilkannya diakui oleh dunia dan nyaris tanpa celah.[13]
1. 1. Desiderius Erasmus
Desiderius Erasmus Roterodamus (atau Desiderius Erasmus dari Rotterdam) (Gouda, 27 Oktober 1466–Basel, Swiss, 12 Juli 1536) adalah seorang filsuf, humanis dan ahli teologiBelanda.
Erasmus dilahirkan pada tanggal 27 Oktober 1466. Ia memulai
pendidikan di salah satu sekolah Latin di Utrecht lalu melanjutkannya
di Deventer di bawah asuhan Persaudaraan Kehidupan Bersama (The Brethrehn Common Life). Di sini Erasmus
dikenal karena kecakapannya yang luar biasa. Ayahnya adalah seorang imam.
Eramus sempat masuk ke biara Augustinus karena dipaksa oleh walinya setelah
ibunya meninggal dunia. Selama lima tahun dari 1486 hingga 1491, Erasmus
tinggal di biara itu.
Dan salah satu kata-kata dari Desiderus Eramus yang tekenal
adalah “Jadi, tampaknya seni yang paling di berkahi adalah seni yang
paling dekat dengan kebodohan, dan orang-orang yang paling bahagia adalah yang
mempu menghindari kontak dengan seni dan ilmu sekaligus, cukup mengikuti alam,
yang tidak pernah mengecewakan mereka, kecuali jika mereka berusaha melampaui
batas sifat manusiawi mereka”.[14]
Karya-karya
1. Enchiridion Militis Christian (Handbook
of the Christian Soldier) tahun 1503.
2. Novum Instrumentum Omne (1516). Ini adalah Alkitab Perjanjian Baru dalam bahasaYunani beserta terjemahan dalam bahasa Latin.
Pada masa renaissance ini juga berkembang bentuk pemikiran
manusia yang baru, yang sama sekali terlepas dengan gereja. Diantara pemahaman
itu adalah humanisme, rasionalisme,
empirisme, dan materialisme.
1. Humanisme
Zaman renaissance ini sering juga di sebut sebagai zaman
humanisme. Maksud ungkapan ini adalah manusia diangkat dari abad pertengahan.
Pada abad pertengahan itu manusia di anggap kurang di hargai sebagai manusia.
Kebenaran diukur berdasarkan ukuran dari gereja (kristen), bukan menurut ukuran
yang dibuat oleh manusia. Humanisme menghendaki ukuran haruslah dari manusia.
Karena manusia mempunyai kemampuan berfikir, maka humanisme
menganggap manusia mampu mengatur dirinya dan dunia,[15]
2. Rasionalisme
Rasionalisme adalah faham filsafat
yang mengatakan bahwa akal (reason) adalah alat terpenting dalam memperoleh
pengetahuan dan mengetes pengetahuan. Jika empirisme mengatakan bahwa
pengetahuan di peroleh dengan alam mengalami objek empiris, maka rasionalisme
mengajarkan bahwa pengetahuan diperoleh dengan cara berfikir. Alat dalam
berfikir itu adalah kaidah kaidah logis atau kaidah kaidah logika.
Rasonalisme ada dua macam, dalam
bidang agama dan filsafat. Dalam bidang agama rasionalisme adalah lawan
autoritas, dalam bidang filsafat rasionalisme adalah lawan empirisme
Rasionalisme dalam bidang agama
adalah kemampuannya untuk mengkritik ajaran agama, rasionalisme dalam bidang
filsafat terutama berguna sebagai teori pengetahuan. Sebagai lawan empirisme,
rasionalisme berpendapat bahwa sebagian dan bagian penting pengetahuan datang
atau bersumber dari penemuan akal.
3. Empirisme
Empirisme adalah suatu doktrin filsafat yang menekankan peranan
pengalaman dalam memperoleh pengetahuan serta pengetahuan itu sendiri dan
mengecilkan peranan akal, istilah empirisme diambil dari bahasa yunani empeiria yang berarti coba-coba atau
pengalaman.[16]
Empirisme sebagaai lawan rasionalisme berpendapat bahwa
pengetaahuan diperoleh dari pengalaman dengaan cara observasi/penginderaan baik
pengalamaan lahiriyah yang menyangkut dunia maupun pengalaman batiniyah yang
menyangkut pribadi manusia. Pengalaman merupakan faktor fundamental, dan ia
merupakan sumber dari pengetahuan manusia.[17]
4. Materialisme
Paham ini di pelopori oleh LAMETTRIE (1709-1751). Bagi dia
manusia tak lain dari mesin begitu pula halnya dengan binatang, sehingga tak
ada bedanya antara manusia dengan binatang. Ia mengingkari prinsip hidup pada
umumnya. Ia mencoba membuktikan, bahwa bahan (badan) tanpa jiwa mungkin hidup
(bergerak), sedangkan jiwa tanpa bahan (badan) tak mungkin ada, jantung katak
yang dikeluarkaan dari tubuh katak masih berdenyut beberapa detik (hidup kata
Lamettrie), sedangkan tak mungkin ada katak, jika tak ada badannya! Demikianlah
nyata benar, menurut Lamettrie bahwa prinsip hidup itu tak ada dan tentu
tak ada prinsip hidup yang rohani.[18]
2.3 Dampak Renaissance
Sumbangan Renaissance Kepada Eropa:
Kemunculan aliran pemikiran yang mementingkan kebebasan akal
seperti aliran baru Eropa hingga abad ke 18 seperti humanisme, rasionalisme, nasionalisme dan absolutisme berani
mempersoalkan kepercayaan dan cara pemikiran lama yang diamalkan selama ini
secara langsung melemahkan kekuasaan golongan gereja.
Itali telah menjadi pusat ilmu yang
terkenal di Eropa pada abad ke 15. Hal ini terjadi ketika Kota Konstantinopel
yang dikuasai oleh orang Islam jatuh ke tangan orang barat pada tahun 1453.
Keadaan ini telah menyebabkan ramainya para ilmuan Islam berhijrah ke
pusat-pusat perdagangan di Itali. Dan hal ini menyebabkan Itali menjadi pusat
intelektual terkenal di Eropa pada masa itu.
Renaissance telah membentuk
masyarakat perdagangan yang berdaya maju. Keadaan ini telah melemahkan
kedudukan dan kekuasaan golongan gereja yang senantiasa berusaha menyekat
perkembangan ilmu dan masyarakat di Eropa.
Melahirkan tokoh-tokoh pemikir
seperti Leonardo de Vinci yang terkenal sebagi pelukis, pemusik dan ahli
falsafah serta jurutera. Michelangelo merupakan tokoh seni, arkitek, jurutera,
penyair dan ahli anotomi. Melahirkan ahli-ahli sains terkenal seperti
Copernicus dan Galileo. Melahirkan ahli matematika seperti Tartaglia dan Cardan
yang berusaha menghuraikan persamaan ganda tiga. Tartaglia orang pertama yang
menggunakan konsep matematika dalam ketenteraan yaitu mengukur tembakan peluru
mariam. Cardan terlibat dalam penghasilan ilmu algebra.
Selain itu, Renaissance telah melahirkan tokoh-tokoh perubahan
di Eropa. Antara lain tokoh perubahan terkenal itu adalah William Harvey yang
telah memberi sumbangan dalam kajian peredaran darah. Renaissance telah
melahirkan masyarakat yang lebih progresif dan wujud semangat mandiri sehingga
membawa kepada aktivitis penjelajahan dan kemajuan.[19]
Sehingga dapat kita simpulkan bahwa
dampak dari renaissance bagi perkembangan peradaban barat adalah sebagi
berikut:
1. Tumbuhnya
kebebasan, kemerdekaan, dan kemandirian individu.
2. Berkembangnya ilmu
pengetahuan, teknologi, seni dan budaya.
3. Munculnya faham
pemikiran baru seperti humanisme,
rasionalisme, empirisme, dan materealisme.
4. Runtuhnya dominasi
gereja.
6. Mendorong pencarian
daerah baru sehingga berkobarlah era penjelajahan samudera.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah disampaikan pada halaman-halaman
sebelumnya kita dapat mengambil kesimpulan bahwa latar belakang renaissance adalah:
1. Adanya
pembatasan-pembatasan, penyiksaaan, kekejaman, keterikatan, pemaksaan, dan
banyak tindakan lain yang mungkin tidak berperi-kemanusiaan yang dilakukan oleh
gereja.
2. Keinginan kaum borjuis untuk mengembalikan
kejayaan mereka seperti masa lalu, sehingga mereka dapat hidup dengan penuh
kehormatan dan kejayaaan.
3. Munculnya sebuah
gerakan kultural, pada awalnya merupakan pembaharuan di bidang kejiwaan,
kemasyarakatan, dan kegerejaan di Italia.
4. Munculnya kota-kota
dagang yang makmur akibat perdagangan mengubah perasaanpesimistis (zaman Abad
Pertengahan) menjadi optimistis.
Dengan keadaan yang tanpa adanya kebebasan ini maka timbullah
sebuah semangat baru untuk mendapat kebebasan dalam segala kegiatan, tanpa ada
keterikatan dan pemaksaaan dari pihak lain. Ini adalah merupakan proses yang
mengawali gerakan renaissance tersebut. Dan hasil
dari gerakan ini lebih bernilai atau bahkan tak ternilai harganya meski harus
melewti proses yang begitu kelam. Karena pada masa reaissance ini muncul begitu
banyak tokoh dalam bidangnya msing-masing dan mereka mampu memberikan subtansi
konkrit pada bidang mereka masing-masing. Perubahan yang luar biasa ini tidak
hanya merubah pandangan hidup bangsa Eropa saja khususnya tetapi mampu mengubah
cara pandang dunia dan umat manusia pada umumnya.
Semanagat renaissance juga merupakan start awal menuju zaman
teknologi yang mutakhir. Karena dengan semangat ini muncul para ilmuwan-ilmuwan
yang mengutarakan ide-ide cemerlangnya dalam bidang IPTEK. Hal ini bisa terjadi
karena telah terhapusnya fahamsekularisme yang membatasi
antara ilmu pengetahuan dengan agama, sehingga ilmu pengetahuan tidak dapat
bergerak bebas dan berkembang pesat. Namun setelah terhapusnya faham ini dengan
adanya gerakan renaissance, maka ilmu
pengetahuan mempunyai ruang gerak yang sangat leluasa sehingga mampu untuk
berkembang dan maju. Diantara tokoh-tokh yang terkenal pada masa ini adalah:
1. Bidang seni dan budaya: Albrecht Dührer
(1471-1528), Desiserius Eramus (1466-1536), Donatello, Ghirlandaio, Hans
Holbein (1465-1506), Hans Memling (1430-1495), Hieronymus Bosch (1450-1516),
Josquin de Pres (1445-1521), Leonardo da Vinci (1452-1519), Lucas Cranach
(1472-1553), Michaelangelo (1475-1564), Perugino (1446-1526), Raphael
(1483-1520), Sandro Botticelli (1444-1510), Tiziano Vecelli (1477-1526).
2. Bidang Penjelajahan: Christopher Columbus (1451-1506),
Ferdinand Magellan (1480?-1521).
3. Bidang Ilmu pengetahuan: Johann Gutenberg
(1400-1468), Nicolaus Copernicus (1478-1543), Andreas Vesalius (1514-1564),
William Gilbert (1540-1603), Galileo Galilei (1546-1642), Johannes Kepler
(1571-1642).
Sehingga dapat kita simpulkan bahwa
dampak dari renaissance bagi perkembangan peradaban barat adalah sebagi
berikut:
1. Tumbuhnya
kebebasan, kemerdekaan, dan kemandirian individu.
2. Berkembangnya ilmu
pengetahuan, teknologi, seni dan budaya.
3. Munculnya faham
pemikiran baru seperti humanisme,
rasionalisme, empirisme, dan materealisme.
4. Runtuhnya dominasi
gereja.
5. Menguatnya
kedudukan kaum bourgeois sehingga mereka
tumbuh menjadi kelas penguasa.
6. Mendorong pencarian
daerah baru sehingga berkobarlah era penjelajahan samudera.
Sehingga dengan adanya gerakan ini maka Eropa telah membentuk
sebuah kebudayaan baru yang mampu mengubah tatanan kehidupan mereka untuk
mencapai kemajuan dan perkembangan di semua bidang. Di mana kebudayaan dapat
diartikan sebagai keseluruhan yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, seni,
moral, hukum, adat serta kemampuan dan kebiasaan lainnya yang diperoleh manusia
sebagai anggota masyarakat.[21] [22] Dengan kebudayaan
baru ini Eropa mulai membuka lembaran baru sejarah dan menutup rapat-ratat masa
kelam mereka, serta mulai mengepakkan sayapnya untuk menjelajahi dunia.
DAFTAR PUSTAKA
Surajiwo. 2005. Suatu
Pengantar Ilmu Filsafat. Jakarta:Bumi Aksara.
Petrus L.T., Simon. 2004. Petualangan Intelektual.
Yogyakarta:Kanisius.
Tafsir, Ahmad. 2007. Filsafat
Umum. Bandung:Remala Rosdakarya.
Maksum, Ali. 2010. Pengantar
Filsafat. Jogjakarta:Ar-Ruzz Media.
Higgin, Graham. 2004. Antologi
Filsafat. Jogjakarta:Bentang.
Poedjawijatna. 1990. Pembimbing
Ke Arah Filsafat. Jakarta:Rineka Citra.
Taylor, F.B. 1871. Primitife
Culture. London:John Murray.
Suryasumantri, Jujun S. 2010. Filsafat Sebuah Pengantar Populer. Jakarta:Sinar
Harapan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar